Rabu, 20 Mei 2009

Gunung Sindoro, Pengalaman pendakianku yang pertama (the beginning of the journey, 6-7 Mei 2009)

Dalam hidup ini pasti ada suatu masa di mana kita mengalami suatu kejadian untuk pertama kalinya. Mulai dari kita terlahir di dunia ini, ada masa pertama kali kita membuka mata, pertama kali kita mengucap kata, pertama kali kita merangkak, pertama kali kita berdiri, berjalan, dan seterusnya lah (kaga bakal habis kalo disebutin satu-satu). Back to the topic, kali ini aku akan nyeritain pengalaman pendakian gunung yang pertama bagiku.

Sebenarnya agak terlambat kukisahkan hal ini tapi daripada tidak sama sekali, dan aku pingin banget juga ngungkapinnya :) Dari mana asal mula cerita ini? Aku lupa tepatnya kapan, aku diajak Li Fang, temen SMAku yg dulunya anggota SMAFOX (klub pecinta alam SMA Frateran), pergi ikutan hiking & camping. Yah, kupikir no problem lah, lagian waktu itu juga lagi sumpek-sumpeknya perlu pelepasan dari rutinitas. Seumur-umur gua baru sekali ikutan camping itu pun karena acara ospek di STTS. So, in my opinion, ya kira-kira kaya gitulah nantinya. But, the reality is far more than that....

Mendekati hari H nya, yang diputuskan berangkat tanggal 6 Mei malam, aku mulai mencari-cari info dari internet mengenai Gunung Sindoro. Letaknya di Desa Kledung, dekat Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, dengan ketinggian 3153m. So, rabu malam itu aku putuskan menunda ujian SOM demi ikut pendakian ini. Dari rumah kusiapin 1 ransel berisi pakaian dkk plus 1 tas berisi kamera berikut perlengkapannya. Well, semestinya aku mau bawa ransel kamera tapi diomelin Li Fang, katanya aku pasti ga kuat jalan karena jalannya bakal naik terus.

Akhirnya berangkatlah kami ber-4 (aku, Li Fang, Augustinus, dan Ilham) hari rabu malam sekitar jam 1/2 12 malam dan nyampe di Jogja hari kamis sekitar jam 5 pagi. Abis puter-puter cari guest house di seputaran jl. Prawirotaman, kami pun tiduran sebentar sampe jam 10 kurang dikit untuk makan breakfast yang disediain pihak guest house. Setelah itu kami jalan-jalan ke pantai Parangtritis dan Kaliurang, tidak ada yang menarik dari 2 tempat tersebut, atau mungkin karena aku berjalan dengan orang yang salah (dalam artian kaga berjiwa fotografi jadi tidak bisa diajak puter-puter cari spot, so sad..)



Guest house: kecil tapi nyaman


Patung-patung antik di guest house



Foto di Parangtritis


Foto di Kaliurang

Dari sana, buru-buru balik ke guest house, dalam perjalanan kusempatin jepret-jepret grafiti jalanan. Setelah mandi & check-out, langsung ke bandara untuk jemput teman dari Malaysia, seorang fanatik pendaki gunung, Mr. Zaidi Bidin. Lagi-lagi kusempatkan bidik dokar yang merupakan transportasi unik di kota Jogja ini. Sekali lagi, too bad, hanya cuma diriku seorang yang berjiwa fotografi, so tidak bisa stop and take picture :p tapi yah selain itu emang lagi mengejar waktu penjemputan Mr. Zaidi.



Grafiti jalanan


Becak unik


Dokar


Penutup hari adalah berada di jalan lagi ke arah Magelang dan seterusnya sampai di desa Kledung, kabupaten Temanggung. Sayang hari sudah gelap, jika tidak, akan bisa terlihat kedua gunung kembar, Sindoro dan Sumbing, di sisi jalanan yang kami lalui. Setelah menemukan lokasi basecamp "GRASINDO", kami disambut oleh Ragil dkk dengan hangat. Udara sudah mulai terasa dingin sementara aku hanya membawa 1 buah jaket. Akhirnya aku & Li Fang pun meringkuk tidur di dalam sleeping bag.

Menurut Ragil, pendakian esok hari bisa dimulai jam 9, tapi untuk menyesuaikan kemungkinan adanya keterlambatan (yah karena kelambanan 2 cewek ini :p), so disepakati pendakian akan dimulai jam 7. Sekian dulu ceritanya, to be continued on the next post ....

0 komentar:

Posting Komentar