Kamis, 21 Mei 2009

Sindoro, perjalanan turun yang mengerikan

Setelah semalaman tidak bisa tidur karena kedinginan, pagi hari terusik karena ko Agustinus mau melanjutkan mendaki sampai puncak. Dia ngajakin diriku menerusin ndaki, ya benere pingin juga sih tapi berhubung kondisi yang ga memungkinkan jadi aku lebih milih tetap meringkuk dalam sleeping bag saja. Aku bilang kalo aku kedinginan dan dia minjami sweaternya. Ya emang bener-bener bodoh aku, dah tahu kalo aku ga kuat dingin, eh cuma bawa 1 jaket yang dah basah. Lalu aku terusin tidur yang semakin enak karena udara mulai menghangat dengan naiknya matahari. Maksud hati pingin capture sunrise tapi nggak deh, lebih enakan tidur.


Jalan menanjak menuju puncak yang mestinya kulalui

Matahari makin tinggi, so mulailah jemur2 sepatu &celana jeansku yahng basah. Akhirnya aku & Li Fang dipaksa bangun oleh Somar & Rofik. Setelah nemu cara menggantikan celana jeansku barulah aku berani keluar tenda. Mulailah aku mengcapture keadaan sekitar dengan kameraku. Untunglah porter kami, Somar & Rofik pintar memasak dan tersedia banyak makanan buat kami semua. Ga lama ko Agustinus & Zaidi dah kembali dari puncak & bergabung. Kami foto2 & makan bersama, setelah itu bongkar tenda.



Gunung Sumbing di pagi hari


Gunung Sumbing mulai tertutup awan dan kabut


Ngeceng dengan latar belakang Gunung Sumbing


Li Fang di dalam tenda


Mr. Zaidi & Ko Agustinus


Mr. Zaidi, Ko Agustinus & Somar


Mempersiapkan sarapan

Perjalanan turun pun dimulai. Kemarinnya aku dah ga bisa ngebayangin gimana turunnya, dan memang beneran. Hanya satu kata "ngeri"!! Rasanya seperti mau terjungkal ke bawah. Alhasil tertinggallah aku di belakang, tapi ko Agustinus kali ini juga mengawalku turun sampai aku merasa ga enak juga. Lama-kelamaan jempol kakiku menjadi sakit sampai serasa tak mampu menggunakan kaki lagi. Rasa-rasane pingin nangis aja, dan emang nangis, tapi ga sampe terisak-isak & cukup aku sendiri yang tahu :p

Habis cara turun dengan meluncur, akhire turun dengan berjalan mundur. Lalu Ko Agustinus menemukan cara, dengan memakai tongkat untuk menolongku, aku pegang ujung tongkat & ko Agustinus pegang ujung satunya. Akhirnya dengan cara itu nyampe jugalah di bawah jam 5 sore, yang paling akhir sampai.

Sementara berjalan turun banyak yang mulai manjat. Sampai di basecamp dah penuh sesak sepeda motor mungkin karena malam minggu. Dipikir-pikir seru juga daripada bermalam minggu hanya di mall. Abis gitu mandi dengan air yang sedingin es setelah 2 hari ga mandi, sungguh menyegarkan.

Mr. Zaidi masih melanjutkan mendaki lagi malam itu ke gunung Sumbing, benar-benar luar biasa.

to be continued...

0 komentar:

Posting Komentar